Nasional post authorelgiants 26 September 2025

Raja Sapta Oktohari Raih Penghargaan UCI Merit Award

Photo of Raja Sapta Oktohari Raih Penghargaan UCI Merit Award PENGHARGAAN - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari (tengah) saat menerima penghargaan UCI Merit Award dari Union Cycliste Internationale (UCI) dalam kongres tahunan yang berlangsung di Kigali, Rwanda, Kamis.

JAKARTA, SP - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari meraih penghargaan UCI Merit Award dari Union Cycliste Internationale (UCI) dalam kongres tahunan yang berlangsung di Kigali, Rwanda, Kamis (25/9/2025) waktu setempat.

Okto, sapaan akrabnya, mencatat sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan prestisius ini. Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden UCI David Lappartient disaksikan perwakilan dari 115 negara.

Usai menerima UCI Merit, Okto mendapatkan ucapan selamat dari 115 negara yang hadir, termasuk tokoh-tokoh dan pimpinan tertinggi balap sepeda dunia.

“Raja Sapta Oktohari, mantan Ketua Umum PB ISSI, berperan besar memajukan balap sepeda di Indonesia dan Asia. Di bawah kepemimpinannya, kualitas pelatihan meningkat, sejumlah ajang masuk kalender internasional UCI, serta balap sepeda makin populer,” demikian pernyataan resmi UCI pada Jumat (26/9/2025).

Penghargaan ini terasa istimewa karena Okto juga menerima kalung emas dan pin emas UCI yang baru pertama kali diberikan sepanjang sejarah penganugerahan UCI Merit.

Okto bukan sosok asing di dunia balap sepeda. Okto menjabat Ketua Umum PB ISSI selama dua periode (2015–2023) dan membawa Indonesia menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional bergengsi, termasuk UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta dan Kejuaraan Asia Balap Sepeda.

Di tingkat regional dan kontinental, Okto juga dipercaya sebagai Senior Vice President Asia Cycling Confederation (ACC) 2019-2023 serta Advisor ASEAN Cycling Federation, yang menegaskan peran strategisnya dalam diplomasi olahraga balap sepeda.

“Sejak saya mengenal Okto, semangatnya tidak pernah padam. Ia konsisten membawa kemajuan balap sepeda, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga Asia dan dunia,” kata Lappartient.

Wakil Ketua Harian PB ISSI Jadi Rajagukguk yang hadir di Kigali menyebut penghargaan ini buah dari perjalanan panjang.

Menurutnya, Okto adalah figur yang membuka jalan balap sepeda Indonesia ke ASEAN, Asia sampai ke UCI. Dari yang awalnya Indonesia tidak dikenal di luar negeri, sampai akhirnya dikenal. Kemudian aktif di forum-forum internasional.

“Saya tahu betul perjalanan ini tidak mudah dan tidak sebentar. Dari yang awalnya Indonesia tidak dikenal, kini aktif di forum internasional. Penghargaan ini memang sudah sepantasnya beliau dapatkan,” ujarnya.

Okto mengaku terharu sekaligus bangga menerima penghargaan tersebut.

“Saya ingin menegaskan, ini bukan pencapaian pribadi saya, melainkan hasil kerja keras tim yang selalu mencintai balap sepeda,” kata Okto.

Ia menegaskan bahwa penghargaan ini akan menjadi energi baru untuk terus mendorong prestasi dan memperkuat ekosistem balap sepeda nasional.

“Perjalanan kita masih panjang. Prestasi atlet harus ditingkatkan, kegiatan harus terus digalakkan, dan ekosistem balap sepeda harus semakin kuat. Mari kita satukan energi untuk dunia yang sama-sama kita cintai ini, yaitu balap sepeda,” tegas Okto.

Selain Okto, UCI Merit 2025 juga dianugerahkan kepada Jorge Blas Diáz García (Republik Dominika), Daniela Isetti (Italia), Sandra Kinyomvyi (Burundi), dan legenda sprinter dunia Mark Cavendish (Inggris). (ant)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda