PONTIANAK, SP – Di tengah geliat pemberdayaan lokal yang semakin menggema, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kemandirian masyarakat.
Melalui Integrated Terminal Pontianak, Pertamina menyerahkan bantuan sarana dan prasarana kepada dua komunitas binaannya, yakni Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa dan Kampung Gambut Siantan Hilir.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Alifa Meisarah, Sr Supervisor CSR & SMEPP Regional Kalimantan, kepada para pengurus komunitas. Bantuan tersebut meliputi renovasi galeri tenun, perlengkapan display produk, paket branding, perbaikan trek wisata gambut, hingga pembangunan sarana publik seperti lapangan serbaguna dan lingkungan balai.
Secara keseluruhan, dukungan ini diharapkan dapat menjangkau lebih dari 217 kepala keluarga dan memperkuat daya saing wisata lokal yang tengah tumbuh.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Kanun Khatulistiwa, Hasan mengaku bersyukur atas dukungan yang diberikan.
“Kehadiran Pertamina Patra Niaga sejak awal sudah sangat berdampak. Fasilitas seperti pembangunan jembatan dan gapura tahun 2023 menjadikan kampung kami lebih mudah diakses, bahkan bus besar kini bisa masuk langsung,” ujarnya.
Menurut Hasan, bantuan renovasi galeri tenun tahun ini akan semakin membantu para pengrajin dalam memasarkan produk mereka secara lebih profesional.
Sementara itu, Isgiono, tokoh masyarakat dari Kampung Gambut Siantan Hilir, mengenang masa ketika wilayahnya hanya dikenal sebagai kawasan pertanian sederhana. Kini, berkat dukungan dan pendampingan yang konsisten, kampung tersebut mulai menjelma menjadi destinasi ekowisata dengan ciri khas lahan gambut.
“Dulu kami tidak pernah terpikir bahwa kampung kami bisa jadi lokasi wisata. Namun kehadiran Pertamina menyadarkan kami akan potensi yang kami miliki. Sekarang, dengan trek wisata dan sekolah gambut, warga semakin percaya diri untuk mengembangkan kampung ini,” tuturnya.
Selanjuynya Edi Mangun, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan, menegaskan program tersebut merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan dalam membangun kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Dengan dukungan yang diberikan, kedua program binaan terus menunjukkan perkembangan signifikan. Kami mencatat telah ada 2.380 kunjungan mulai dari pelajar lokal hingga wisatawan mancanegara dari Australia, Jepang, dan Malaysia,” jelas Edi.
Ia menambahkan, meningkatnya jumlah kunjungan turut mendorong pertumbuhan ekonomi komunitas setempat, dengan omset bulanan kini mencapai puluhan juta rupiah.
Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDG) nomor 8, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta menciptakan pekerjaan layak bagi semua.
Melalui sinergi antara perusahaan dan masyarakat, Pertamina memastikan bahwa pembangunan tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya di daerah yang memiliki potensi besar namun belum tergarap maksimal. (din)