PONTIANAK, SP- Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Kota Pontianak berjalan lancar tanpa ada permasalahan serius.
Pernyataan tersebut disqmpaikan oleh Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Pontianak, Ridwan dalam acara Rapat Koordinasi Evaluasi Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Pemilu 2024 di salah satu hotel di Pontianak, Senin (20/1/2025) pagi.
"Pelanggaran pada pemilu di Kota Pontianak terbilang minim. Jadi logikanya kalau pelanggaran itu minim, artinya pencegahannya maksimal. Dengan pencegahan yang maksimal maka masyarakat atau peserta pemilu akan sadar untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang masuk kategori melanggar tindak pidana atau undang-undang lainnya," ucap Ridwan.
Ridwan menjelaskan, minimnya pelanggaran ini bisa karena kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak suaranya sangat rendah pada pilkada, yakni hanya mencapai 54 persen suara.
"Sebagian pengamat menyebutkan bahwa kehadiran pemilih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu lebih didorong oleh uang dibandingkan dengan kesadaran diri," kata Ridwan.
Pada kesempatan ini pula, Sentra Gakkumdu yang terdiri dari Kepolisian, Kejaksaan dan Bawaslu Kota Pontianak masing-masing menyampaikan laporan evaluasi selama pemungutan suara 2024.
Sentra Gakkumdu menjadi langkah strategis Bawaslu untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi penanganan tindak pidana pemilu, agar permasalahan yang dikhawatirkan dapat diselesaikan dengan baik.
Sentra Gakkumdu dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pontianak, Agus Haryono mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah ikut serta menyukseskan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, baik dari Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam), Bawaslu, dan seluruh lapisan masyarakat.
"Keberhasilan pemilu ini juga keberhasilan teman-teman, walaupun ada permasalahan itu hal wajar, namanya juga perlombaan pasti semuanya ingin jadi juara. Seperti kejadian di Pontianak Utara daerah Siantan, kampanye di depan tempat ibadah, itukan melanggar aturan, namun kita ajak mereka komunikasi secara perlahan dan selesai juga masalahnya tanpa ada keributan," ucap Agus.
Di tempat yang sama, perwakilan dari Kejaksaan Negeri Pontianak, M. Indra Safwatulloh mengatakan, pemilihan di Kota Pontianak berjalan dengan aman, lancar dan tertib. Tidak ada ancaman, gangguan maupun hambatan yang berarti.
"Peserta pemilihan di Kota Pontianak itu lebih cerdas, akan tetapi partisipasinya kurang. Ini bisa terjadi karena berbagai faktor, baik dari multikulturalnya maupun cara pandang terhadap politik juga berbeda. Ataupun juga terkait dengan memilih harus ada uangnya, tapi kita tidak bisa buktikan karena itu hanya praduga, prasangka, dugaan ataupun hanya firasat-firasat," ujar Indra.
Ia juga menjelaskan minimnya masyarakat dalam menggunakan hak pilih bisa jadi memanfaatkan hari libur. Masyarakat lebih memilih pergi liburan dibanding pergi ke TPS.
Di akhir acara, juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada Gakkumdu Polresta dan Kejaksaan Negeri Kota Pontianak. (ltf)