Melawi post authorBob 08 Maret 2023

Kluisen Harapkan Integrasikan Perencanaan dan Penganggaran untuk Turunkan Stunting

Photo of Kluisen Harapkan Integrasikan Perencanaan dan Penganggaran untuk Turunkan Stunting Lokakarya penyusunan Mekanisme dan Instrumen Monev Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting bersama Wabup Kluisen. Ist
MELAWI, SP - Pemerintah Kabupaten Melawi bekerja sama dengan USAID ERAT menggelar Lokakarya Penyusunan Mekanisme dan Instrumen Monev Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Melawi (Tahap 3) di Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, Selasa (7/3/2023).
 
Wakil Bupati Melawi .Kluisen mengatakan bahwa Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia dan ancaman terhadap kemampuan daya saing Bangsa, Sehingga Stunting merupakan salah satu fokus pemerintah saat ini dan menjadi Program Prioritas Nasional.
 
Menurut data EPPGBM angka Stunting tahun 2022 Kabupaten Melawi pada 26,90 persen, tetapi ini berbanding terbalik dengan data SSGI yang mana data Stunting Kabupaten Melawi berada pada 44,1 persen yang mana angka ini Kabupaten Melawi berada di urutan pertama Stunting tertinggi dari 14 Kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Dari kedua data tersebut tentu memiliki perbedaan data yang sangat jauh sekali. 
 
"Telah Banyak upaya yang kita lakukan agar angka Stunting bisa turun di kabupaten Melawi, bekerjasama dengan USAID ERAT untuk mendorong komitmen kita bersama agar Mengintegrasikan perencanaan dan penganggaran. Agar lebih fokus terhadap penurunan angka Stunting di kabupaten Melawi," ucap Kluisen.
 
Sementara itu, Fasilitator District USAID Erat Kabupaten Melawi Fadli mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Melawi melaksanakan Lokakarya Penyusunan Mekanisme dan Instrumen Monev Implementasi Program Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Melawi (Tahap 3).
 
“Sesuai dengan program kegiatan yang dilakukan kerja sama kolaborasi USAID-ERAT dengan pemerintah terkait dengan beberapa hal penting seperti persoalan stunting dan satu data,” ungkapnya
 
Sedangkan, Sekretaris Bappeda kabupaten Melawi Edwin kristovianus,  menjelaskan bahwa Angka prevalensi e-PPGBM Kabupaten Melawi Tahun 2022 sebesar 26,90 persen, Namun dalam data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan, Kabupaten Melawi berada di angka 44,1persen.
 
“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama, dalam rangka untuk mengurangi stunting di kabupaten Melawi,” ucap Edwin.
 
Dirinya berharap peserta dapat menyepakati komitmen intervensi terintegrasi penurunan stunting di Kabupaten Melawi. Lebih lanjut ia memaparkan, upaya penurunan Stunting dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. 
 
"Intervensi gizi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya Stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. Intervensi ini umumnya diberikan oleh sektor kesehatan," katanya. (eko) 
Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda