Nasional post authorelgiants 24 April 2025

Indonesia Target Lebih dari Dua Emas di Olimpiade 2028, Okto: Perkuat Komitmen Majukan Prestasi Olahraga,Rapat Anggota Tahunan KOI 2025

Photo of Indonesia Target Lebih dari Dua Emas di Olimpiade 2028, Okto: Perkuat Komitmen Majukan Prestasi Olahraga,Rapat Anggota Tahunan KOI 2025

JAKARTA, SP – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Comittee (NOC) Indonesia menargetkan dapat mengoleksi lebih dari dua medali emas di Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Target tersebut disampaikan Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari usai acara pembukaan Rapat Anggota Tahunan 2025 KOI di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025) lalu.

"Mudah-mudahan menjadi cita-cita kita yang akan terealisasi nanti di Olimpiade Los Angeles 2028, bahwa Indonesia bisa mendapatkan lebih dari dua emas," katanya.

Pria yang akrab disapa Okto ini mengatakan, Rapat Anggota Tahunan NOC Indonesia 2025 dibuka secara simbolis dengan prosesi peletakan tiga medali emas Olimpiade oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najmudin dan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Taufik Hidayat.

Ketiga medali emas tersebut merupakan kepingan asli milik olympian dari dua Olimpiade terakhir, yakni  milik Greysia Polii (perwakilan peraih medali emas Tokyo 2020), medali emas milik Veddriq Leonardo (Panjat Tebing) dan Rizki Juniansyah (Angkat Besi) di Paris 2024.

Okto menjelaskan alasan peletakan tiga medali emas itu sebagai harapan dalam menatap Olimpiade Los Angeles 2028. Selain itu juga untuk mengingatkan bahwa masih ada target prestasi olahraga Indonesia yang lebih besar untuk diraih pada Olimpiade selanjutnya.

Okto berharap seremoni tersebut juga menjadi bagian dari upaya awal yang baik sehingga pihaknya dapat menghasilkan pemikiran dan terobosan untuk peningkatan prestasi olahraga Indonesia.

Ia meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia terhadap berbagai langkah atau persiapan yang dilakukan untuk mewujudkan target prestasi olahraga Indonesia pada Olimpiade 2028.

"Bahwa Indonesia bisa mendapatkan lebih dari dua emas. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Okto juga berharap rapat yang mengusung tema 'Together for Exellence' ini bisa menjadi momen untuk memperkuat komitmen memajukan prestasi olahraga Indonesia.

“Rapat Anggota 2025 ini adalah momen untuk memperkuat komitmen melalui semangat kebersamaan yang dibalut tema Together for Excellence. Kita tahu, keberhasilan tidak datang dari kerja individu, melainkan dari kolaborasi,” katanya.

“Ini bukan sekadar slogan atau semangat, tapi ini adalah komitmen bahwa kita harus bergandengan dalam perjalanan menuju prestasi tertinggi, terdekat di Olimpiade Los Angeles 2028,” tambahnya.

Melalui forum ini katanya, KOI ingin kembali menegaskan bahwa tidak ada cabang olahraga yang bisa berjalan sendiri.

“Semua cabang olahraga adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem tata kelola olahraga dunia. Kita adalah bagian dari sistem internasional yang mengedepankan good governance, profesional, transparan, dan akuntabel,” ujarnya.

“InsyaAllah, rapat ini akan melahirkan pemikiran-pemikiran segar dan terobosan-terobosan penting demi kemajuan prestasi olahraga Indonesia di masa depan,” tutupnya.

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat menyebut bahwa Rapat Anggota NOC Indonesia merupakan momentum strategis untuk meningkatkan sinergi dalam menghadapi prestasi olahraga Indonesia, terutama menjelang SEA Games 2025 di Thailand, dan juga Olimpiade Los Angeles 2028.

“Kemenpora terus mendorong kerja sama yang solid dengan semua pemangku kepentingan. Kami percaya dengan kebersamaan dan semangat gotong-royong prestasi olahraga Indonesia akan terus meningkat dan meningkatkan kancah Indonesia di mata dunia,” ujar Taufik.

Taufik yang juga merupakan peraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 ini menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, dari NOC Indonesia, cabang olahraga, hingga pemerintah dan pihak swasta.

“Pembinaan atlet yang berkelanjutan serta tata kelola yang transparan harus terus dikedepankan,” tambahnya.

Dia juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas organisasi olahraga nasional dengan menyelesaikan persoalan dualisme maupun tigalisme yang masih terjadi.

“Karier atlet tidak boleh jadi korban konflik. Pejabat bisa berganti, tapi perjalanan atlet sangat panjang. Mereka masa depan kita. Pesan saya, jangan ada dualisme, tigalisme, tolong diselesaikan dengan cepat,” tegasnya.

Adapun, Ketua DPD-RI, Sultan Bachtiar Najamudin turut senang atas terselenggaranya Rapat Anggota Tahunan NOC Indonesia. Dia berharap, kegiatan ini memghasilkan hal positif untuk kemajuan olahraga Indonesia.

"Selamat kepada Komite Olimpiade Indonesia. Saya sering sampaikan bahwa bangsa kita makin hari makin kita lihat on the move, makin hari makin diperhitungkan. Cirinya, kebangkitan olahraga Indonesia. Hari ini teman-teman NOC Indonesia menyelenggarakan tadi disebutkan ketum, langkah kecil untuk perubahan-perubahan besar,” kata Sultan.

Untuk diketahui, dalam forum tahunan ini, NOC Indonesia membahas program-program strategis dan kerja sama lintas sektor, termasuk dengan pemerintah dan swasta untuk memperkuat prestasi atlet nasional.

Sebagai implementasi konkret dari semangat Together for Excellence, NOC Indonesia juga menandatangani kerja sama strategis bersama TikTok Indonesia dan Aice Indonesia dalam rangkaian pembukaan Rapat Anggota.

Kolaborasi ini mempertegas peran lintas sektor dalam mendukung performa Tim Indonesia di panggung internasional.

TikTok Indonesia kini menjadi mitra resmi Tim Indonesia dalam mendukung transformasi digital, media training, serta perluasan eksposur atlet secara lokal dan global. Sementara itu, Aice Indonesia kembali melanjutkan kemitraan di tahun keduanya sebagai Official Ice Cream of Tim Indonesia.

Seperti diketahui, pada tahun ini Indonesia akan berpartisipasi dalam tiga ajang multievent internasional, yakni Asian Youth Games di Bahrain pada 22–31 Oktober 2025, Islamic Solidarity Games di Riyadh, Arab Saudi 7–21 November 2025, serta SEA Games di Thailand pada 7–19 Desember 2025 mendatang.

Dukungan Dana

Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita. Selain Olimpiade juga di ajang Asian Games.

Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan dukungan pendanaan untuk cabang-cabang olahraga agar melakukan pembinaan atlet untuk bisa bersaing di dua ajang tersebut yang menjadi sasaran utama.

Anggaran yang telah diluncurkan pada tahap pertama ditujukan untuk 12 cabang olahraga yang lolos pada Olimpiade Paris 2024, ditambah dengan cabang sepak bola dengan total senilai Rp420,2 miliar.

Masing-masing cabang yang menerima anggaran itu antara lain, panjat tebing Rp24,9 miliar, angkat besi Rp15,9 miliar, bulu tangkis Rp37,6 miliar, panahan Rp20,3 miliar, atletik Rp19,9 miliar, dayung Rp19,2 miliar, menembak Rp18 miliar, balap sepeda Rp13,4 miliar, judo Rp10,6 miliar, renang Rp9,8 miliar, surfing Rp8,9 miliar, senam Rp8,8 miliar, dan sepak bola Rp199,7 miliar.

Selain itu, dukungan anggaran juga diberikan untuk pelaksanaan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing senilai Rp4,9 miliar dan World Surfing League senilai Rp7,4 miliar. (ant/vv)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda