Tvonline post authorKiwi 13 Desember 2020

Menangkal Potensi Radikalisme Suku Dayak

MASYARAKAT Dayak berkomitmen bahwa NKRI adalah harga mati. Para tokohnya pun senantiasa mengingatkan masyarakatnya untuk kembali pada karakter dan jatidiri Suku Dayak, yakni mencintai dan merawat kebudayaan sendiri sebagai wujud pengamalan ideologi Pancasila.

Sebab, ideologi ini dilahirkan dari kebudayaan asli berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk dari Suku Dayak.

"Jadi, kita harus selalu mencintai dan melakukan akselerasi kapitalisasi modernisasi kebudayaan Dayak dalam pembangunan nasional, sebagai wujud nyata pengamalan ideologi Pancasila," tegas Dr Yulius Yohannes, M.Sc, Sekjen Dayak International Organization (Organisasi Dayak Internasional) dalam dialog bertema Menangkal Potensi Radikalisme Suku Dayak dalam program bincang-bincang Pemred Tv, 'Tokoh'.

Bersama tokoh Suku Dayak yang juga praktisi hukum, Tobias Ranggi SH, dialog ini juga memberi 'sinyal' kepada Pemerintah Pusat, supaya 'memperhatikan' aspirasi dan kepentingan masyarakat Dayak, terkait keberadaan Ibu Kota NKRI pengganti DKI Jakarta, yakni di wilayah Kalimantan Tengah dan sebagian Kalimantan Timur.

Sebagai suku yang santun, menjunjung adat, dan menghargai keragaman di NKRI, masyarakat Dayak selalu terbuka kepada siapa saja, selama mereka 'tidak diganggu'. Dipandu oleh Dismas Aju, wartawan senior Kalimantan Barat yang juga pengurus Organisasi Dayak Internasional, tayangan ini 'on air' secara bertahap, yang diharapkan semakin menambah wawasan khalayak luas tentang eksistensi Suku Dayak lewat ulasan secara tuntas dari berbagai aspek oleh para tokoh ini.(patrick waraney sorongan)

Berita Terkait

Data belum tersedia

Baca Juga

Komentar Anda